Bernabeu

entah mengapa..aku punya banyak hal dengan bernabeu sana. cinta, impian, dan tentunya masa depan, semuanya bersama bernabeu di madrid sana.

Senin, 02 Agustus 2010

je suis desolee

aduh maff untuk pertama kalinya, postingan tidak berjalan lancar. di karenakan pulsa internet ;aptop gw habis. dan gua paling males buat ke warnet, kecuali jika ada hal-hal yang penting dan mendesak.
untuk gantinya, sebenatr lagi hujan postingan akan segera muncul.

Kamis, 22 Juli 2010

sang backpacker sedang berkecil hati..

gue yakin, kadang dalam satu hal..gue bakal lebih baik dari mereka yang ada di sisi gue sekarang. atau bahasanya, kita pasti punya suatu kelebihan di bandingkan dengan orang lain. entah itu bagi gue adalah, gue pernah hidup berasrama yang gue bisa banggain dimana-mana nanti. karena sekali lagi, tidak mudah seorang anak 13 tahun di tinggal orang tuanya, hidup sendirian di lingkungan yang sama sekali asing..

ketika belajar bahasa perancis di kedutaan. sebelah kanan lulusan AFS, pertukaran pelajar, sebelah kiri teknik sepil ITB yang terkenal. sebelahnya lagi ibi-ibu yang pengalaman kerja di luar negeri, anaknya yang ikut les juga FSRD ITB yang keren abizzzzzz. jika terusin ke tengah bangku, ada anah sistem dan teknik informatika, lagi2 dari ITB. sebelahnya ada penerima beasiswa tata boga ke london, sebelahnya lagi ada master boiteknologi dari(lagi2) ITB, sebelahnya lagi ada teknik kebumian ITB, kalo temen deket dan yang sering pinjem buku, pernah ngerasain kerja di airport dubai yang banget kerennya. yang satu lagi ada lulusan AN dari UGM. Gue ngeraa sebanding aja ketika ada yang sama-sama bakal ambil bahasa perancis, di di UPI, gue di UNPAD tercinta.
dan gue sendiri, ya gini dengan segala keterbatasan yang ada, gue hanya bisa nunjukin bahwa gue pernah ketemu andrea hirata, penulis laskar pelangi, pernah di foto dan dapet tanda-tangan raditya dika, itu pun mereka akan dengan dan snagat cepat gue siapa. haha kayanya emang gue liliput deh, bayangin aja. yang lain gitu pada ampe seleksi nasioanal afs, gue ini cuma chapter bandung tes 1 ga lulus, malu2in khan.
(haha nampaknya cukup panjang juga gue mencampakkan diri gue sendiri...)
gini, pada akhirnya dalam kamus hidup gue kedepan. tidak ada kalimat negatif lagi sepeti di atas, gue tentunya harus bersyukur bisa kuliah di UNPAD, di samping temen-temen gue yang laian, tentunya di UNPAD gue sekiranya akan lebih baik. kegagalan dan ketidak tahuan masa lampau segera harus di buang dan gue harus menghadapi hari ke depan dengan senyuman..
"jangan menangis, sayang...ini hanyalah cobaan tuhan" alah kaya apaan aja.
ya udah, sampe ketemu lagi di tulisan gue selanjutnya, buat kalian yang merasa punya kelebihan di banding gue, jangan sombong, kita akan berlomba nanti. buat yang sama, jalani aja nasib dan terus melangkah ke depan, buat yang kurang, hidup ini memang harus di jalani.
salam peace...

backpacking, mimpi terselubung.

Sedikit beda memang pagi ini. Aku sedang ingin nulis tentang backpacking. Ya, tentang traveling kemana-mana dengan low cost. Semua ini karena kemaren ada kabar tentang majalah digital yang keren banget. Info Backpacker judulnya.
Memang masih ingat dulu, ketika memang masih di asrama, masih sekitar 12 bulan kurang menuju tapantri. Hari itu, tepatnya setelah sholat magrib dan berniat ke rumah makan. Setelah selesai makan.
“gia kadieu..aya rencana besar…”nampaknya serius ginan berkata seperti itu.
Aku pun sedikit santai, tidak berlari karena baru saja melaksanakan ritual makan yang sangat asik. Karena ngantri.
“nya naoan nan…”aku jawab santai sepertinya.
“kieu..”sedikit serius lagi. “urang teh hayang backpacking, tapi euweh batur..edek moal maneh ngabaturan engke, yah minimalnya mah jadi partner ketika jalan2…”
“hayu nan..”tanpa ragu. “kebetulan urang ge haying pisan..engke urang obrolkeun deui..”
“sip”simple saja, dia berlalu entah kemana.
Memang, salah satu temanku ini selalin sangat pintar juga punya rencana besar dan tinggi, seperti namanya ginan AULIA rahman. Sampai-sampain kepintarannya dalam hal agama tak pernah ku samai. Tetapi untuk soal jalan-jalan, traveling, atau tentang hal-hal besar lainnya, sellau asik ketika ngobrol.
Awalku berkeinginan berangkat traveling dengan yakin, ketika Garuda Indonesia kembali membuka penerbangan ke Eropa kembali setelah bertahun-tahun lamanya vakum. Dalam pikiranku saat itu, aku bisa menyicil perjalanan.
Sejak obrolan itu, aku memulai rencana. Yang pertama akan ku beli demi ambisi menjadi backpacker adalah sleeping bag, maklum karena jarang terdengar kabar ketika seorang backpacker tidur di hotel mewah yang mempunyai bintang. Tatapi, sampai ku tulis berita ini, belum juga bisa ku beli.
Akhirnya demi menyiasati itu semua, ketika semua perlengkapan backpacker ingin di beli, jangan sekali-kali menyentuh anggaran uang jajan keluarga. Simpelnya, aku harus bekerja ketika mulai kuliah di unpad.
Yah benar, karena simpelnya, aku tidak ingin kerjaaan demi memenuhi almanak eropa yang aku injak, semuanya mengganggu pendidikanku. Simpel saja lagi, aku ingin singapura menjadi petualanganku pertama.
Perjalanan tentang backpacker dimulai dari obrolan malam itu dan seterusnya. Tapi, aneh seakan-akan aku dan ginan jarang menularkan motivasi kembali tentang perjalanan. Ginan sibuk dengan rencananya, aku juga sibuk dengan rencanannya. Dan ketika akau dengan sangat terpaksa nyangkut di unpad, ginan malah secara resmi memulai perjalanannya dari syria, timur tengah sana. Dia hanya bertitip pesan satu sebelum pergi.
‘gia, kita akan di pertemukan, entah di belahan dunia mana.. ‘
Dari pesan itulah, timbul pesan singkat antar jiwa backpacker.. bahwa akau harus menjawab tantanganya itu. Berkeliling ke belahan dunia manapun, demi menemukan seseorang bernama ginan.
Eh, sebenarnya ada satu orang lagi yang telah sangat berjasa memberi tahuku tentang majalah backpacker itu, majalah info yang sangat berguna. Zahra namanya, di juga terinspirasi backpacker, mungkin mendahului ku. Dia sudah siap dengan rutenya.
Tapi, ya itu anehnya diriku, tidak pernah gitu sekalipun berbicara atau setidaknya memebrikan info tentang diriku ini yang ingin bertualang juga. Entah mengapa dalam diriku pagi ini, berkata.
“Zahra, ginan, dan semua yang ingin backpacking. Kita akan bertemu di luar sana, entah dimana..”
Dan pagi ini, tentu saja aku akan menambah tema di blogku ini. Menjadi.
Gia dan kehidupan backpacking-nya.
ya benar, backpacking adalah mimpi terselubung dalam diriku, selalin menjadi ketu FIFA.

Rabu, 21 Juli 2010

ketua PSSI

Mungkin memang, makin dewasa, kesana-kesana pikiran makin jauh melayang saja. Terkadang kita berpikir bak pahlawan yang ga terlalu kesiangan.
“gue pengen deh jadi presiden, biar Indonesia bisa berbenah..” cetus salah seorang.
“gue yang jadi menteri perdagangan, gatel liat produk Indonesia tidak bernilai di pasaran..”cetus lagi sahabatnya.
“saya mau jadi ketua PSSI deh, gatel liat Indonesia ga bisa bener sepak bolanya…”itu perkataan gue sendiri.
Ya memang benar, waktu itu abis liat Indonesia maen lawan Oman di kualifikasi piala asia yang bakal di gelar kota megah, dubai, 2011 nanti. Dan kebetulan sangat, waktu itu sedang libur dari rutinitas santri, maka dengan sangat gagah gue berkeinginan nonton langsung ke bung karno, karena kebetulan pertandingan terakhir kualifikasi itu di helat di Jakarta.
Lumayan pesimis sebenarnya, sebagai warga Negara yang selalu berkeinginan jadi pengurus PSSI entah itu jadi OB atau segala macem, sewaktu liat preview pertandingan, Indonesia terjepit, sangat. Jika ingin tampil di megahnya stadion di dubai, Indonesia harus bisa menang telak, setelak-telaknya, dan mengharapkan lawan yang lain Australia bisa menang dari Syria. Sungguh sulit, mengingat pemain kelas eropa di kubu oman akan bermain, ali al-habsi, penjaga gawang.
Tapi, begitulah banya teman yang sering menyinggung.
“nanaonan maneh, nonton Indonesia keneh, lebar duit. Elehan wae deui.” Ngapai sih lo nonton Indonesia terus, sayang tuh duit, kalah mulu lagi.begitulah translate cepatnya.
“oh..saya tidak bisa memberi alasan mengapa, rasakan saja menonton Indonesia pertama kali, di jamin ketagihan..”
Ya, gue bilang memang sangat ketagihan ketika pertama kali nonton. Bayangkan, de tengah banyaknya masayarakat yang negatif terhadap penampilan timnas sepak bola, ketika kita memaksakan diri menonotn demi rasa nasionalisme yang sangat tinggi, kita akan mendapat sambutan yang meriah, karena di san tentu sudah menunggu para pecinta sepak bola, yang jarang mementingkan hasil, bagi mereka, bernyanyi dan berjoget mendukung timnas, sudah merupakan suatu kebanggaan bagi diri mereka sendiri. Sesambil dalam hati, terus memanjatkan doa agar sepak bola menjadi lebih baik di negeri ini.
Pertandingan kali itu, melawan oman, akhirnya ayah gue setuju juga untuk ikut masuk ke stadion, setelah beberapa kali ketika mengantar nonton pertandingan, ayah gue selalu enggan menonton. Karena memang selera sepak bolanya tidak setinggi anaknya. Tapi, kemauan di masuk juga karena hasrat fotografinya lebih besar di banding hasrat menonton sepakbola. Ayah gue selalu menyuruh gue berpose atau sebaliknya ketika di tempat-tempat baru atau memang di tempat yang memiliki background yang sangat cantik. Nampaknya, jika gue beliin kamera professional, profesinya akan pindah dengan drastis, jadi fotografer yang amatiran. Tapi, tak apalah yang penting ada temen di dalem, dari pada enek liat orang gila telanjang sambil muter-muter bendera.
Seperti telah banyak yang menduga, Indonesia kalah dengan tidak dramatis, kalo boleh di belang ini pertandingan terburuk yang pernah gue tonton. Indonesia seperti tidak bisa berkutik, berlari tidak pasti seperti semut di kejar-kejar manusia yang akhirnya mati dengan satu injekan. Sangat tragis.
Sepertinya, Indonesia tidak punya bakat dalam hal fisik, jelas kalah besar.. dalam hal permainanpun tak berbeda jauh. Bola ketika di umpan oleh pemain Indonesia seperti putaran bola-bola angin, tidak jelas dan hilang di tengah jalan. Jujur, sebagai penonton gue kecewa berat, mungkin semuanya juga.
Setelah ada review-nya di tipi, hamper semua orang menyatakan kecewa. Terlebih lagi tragisnya, Indonesia gagal lolos untuk pertama kalinya ke piala asia sejak 16 tahun. Artinya generasi jaman sekarang adalah generasi terburuk sepanjang sejarah dengan segala kekurangannya.
Ya tidak apalah ambil hal lucunya saja. Dan tak di lupakan dalam ingatanku. Ada kejadian menarik yang gue saksikan secara langsung di sana, di tribun timur dengan mata kepala gue sendiri. Ketika pertandingan beranjak ke akhir masa dan sedang menunggu detik kehancuran Indonesia, tiba-tiba dengan kaget ada secuil kutu masuk menerobos lapangan. Eh maaf, seseorang masunk ke lapangan, dia berlari dan merebut bola dari boaz, bayangkan dari boaz bukan dari cicak.
Lalu dengan pede dia menggiring menuju gawang oman, seketika pemain oman membiarkan dan dalam sekejap, sudah berhadapan dengan penjaga gawang. Tapi sayang,. Ketika di tembakan malh terlalu pelan. Nampaknya dari cara berlarinya itu, tidak buruk juga untuk seukuran pemain sepak bola, cukup berani di banding pemain Indonesia yang hanya bisa mengoper bola ke samping dan di situ telah menanti banyak rekannya.
Setelah itu, gue keluar dan pulang. Ketika gue tahu namanya hedri muladi, yang hamper aja menggentarkan gawang oman. Gue langsung nge-like semua grup yang ada di FB tentang dia.
“gue kecewa berat sama Indonesia hari ini..”begitu wawancaranya, di pun itdak di tahan karena polisipuin tak punya dalih kuat unutk menahan, karena memang benar alasannya. Indonesia mengecewakan.
Dari situ, malam itu di pojok asrama. Gue pengen jadi ketua PSSI.

makanan dan seluk beluknya.

Masih sekitar 12 bulan kurang menuju tapantri.
Ada kalanya kita bersikap seenaknya, dan adakalanya kita bersikap seperti orang yang patuh terhadap aturan.
Dalam hukum alam yang terjadi di 12 bulan ini adalah pasti selalu ada saja yang berulang tahun. Dan anehnya, mereka yang dapat kesempatan berulang tahun di luar hari libur selalu merayakan dengan cara yang asik dan menyenangkan. Bagi yang berulang tahun ketika hari libur memang semuanya sedang menikmati liburan dan mungkin beberapa mengucapkan selamat saja, tanpa perayaaan yang asik.
Kalanya kita bersikap patuh adalah ketika jam sekolah tiba. Antara pukul 5:00-6:30, kemudian pukul 7:00-11:30, dan 16:00-17:30, kemudian terkadang pukul 19:30-21:00, pada waktu dan jam yang telah di tentukan itu kita berlaku seperti pemain sirkus, tetap patuh dan tersenyum bahagia ketika bermain.
Diluar waktu yang telah di tentukan itu, kita bersikap seadanya, baca buku, ngobrol ngalor-ngidul, mengerjakan tugas, bercanda, kejar-kejaran, bahkan ada yang memanfaatkannya dengan berduaan(baca:curhat).
Memang perilaku itu tidak pernah serempak dilakukan, tetapi ada saat yang khusus perilaku itu serempak ada dalam diri setiap teman-temanku, tak terkecuali aku. Semua teman-teman sekelasku berjumlah 35, di tambah satu anak tak tahu adat ini jadi berumlah 36.
Momen itu terjadi ketika salah satu saja ada yang berulang tahun.
“euy….ulang waka balik…” jangan dulu pulang maksudnya.
“aya naon kitu..” ada apa katanya.
“geus urang ka lapangan hayu bareng…”ayo kita ke lapangan bersma-sama.
Tidak mendapat penjelasan mengapa teman-temanku termasuk diriku ini harus ke lapangan, membuat kita tidak bertanya-tanya kembali, semua berjalan begitu saja.
Ketka di lapangan(yang tumben ketika itu sedikit mendung) jadi kita betah berlama-lama karena tidak ada matahari, semua sibuk dengan urusan masing-masing. Yang paling banyak memang mengobrol, tapi ada juga yang membaca buku. Nampaknya kurang pergaulan.
Aku pun ikut cekikikan saja, bersma yang lain. Walaupun erkadang merasa aneh karena hal yang dibicarakan itu terlalu lucu.
Tidak berselang lama, suara menjadi hening.
“dug….drgagggg.dug….” suara sepetu orang berlari di tanah(susah, tidsk bisa buat suara di kata-kata.)
Terlihat dari arah barat, atau sebelah kiri tiang bendera, ada dua orang membawa nampan makanan berisi seperti makanan ringan berupa gorengan. Kedua orang itu berlari kencang menuju ke arah kami karena ternyata teman lain mengejarnya di belakang, yang mengejarnya mungkin telah mengetahui rencana busuk di hari ulang tahun ammad.
Bukan rencana busuk sih, termasuk rencana baik hati, karena sebenarnya kita semua di kasih jatah 2 gorenagan tiap orang, tapi menjadi busuk karena jatah itu tak pernah sampai utuh ke tangan kita masing-masing, karena di taruh sembarangan tak pernah antri seperti nonton bioskop, maka setiap orang pun dapat jatah tak menentu, kadang ada yang tidak kebagian.
Makanan di geletakkan di atas nampan dan di taro di tengah-tengah lapangan, dan tanpa aba-aba semua berebut, barang siapa yang punya tangan panjang dia akan sangat beruntung, sangat beruntuh karena dalam perebutan itu, bisa mendahului dengan mudah.
Saya tidak tahu apakan panjangnya tangan sering berhubungang dengan tinggi badan, I don’t know..yang terpenting akau selalu menikmati hidangan dengan sangat nikmat.
“ah gelo…urang mana atuh..”mana bagian saya artinya.
“ah..euy, sory atuh da barudak kitu…” ammad mengeluh, dia pelaku utama yang menyebabkan semua ini terjadi sampai seterusnya.
Satu kekhasan teman-temanku yang sulit di lupakan, dimanapun berada. Maknaan merupakan judul favorit kami. Penolakan pada kesempatan pertama hanya basa basi saja, selanjutnya jika di tawari kembali makanan itu lenyap tak berbagi dalam beberapa menit.
Maka teknik yang pantas menghadapai teman-temanku soal makanan, ketika tawaran pertama di tolak ya sudah, jangan di tawari kembali, biar tak tekor tentunya..(gad eng, bercanda teman)…
Khas ulang tahun itu selalu terjadi, dari yang membeli gorenagan sampai merayakannya di restoran. Tetapi di restoran semuanya menjadi canggung, ita asik foto-fotan saja. Karena soal makanan sudah di jatah. Tak boleh ada yang curang, dan kecurangan itupun tak pernah terjadi karena semuanya di atur.
Kita menjadi sedih ketika di restoran. Karena aksi berebut tak pernah terjadi. Kita perlu ramenya saja terkadang, bukan kenyangnya. Saya pun yang notabene saring menang dalam perebutan itu, menjadi seperti kambing congek yang hanya bisa mengangguk-angguk tanda penghormatan.
kamin sepeti tergila-gila ketika makanan hadir, bukan tergila-gila dengan kelaparannya yang menyerupai piranha lapar, tetapi karena makanan itulah kita menjadi sangat dekat, dekat sekali bahkan.
Malam-malam itu kemudian, kami mengobrol kembali.
“engke mah moal kitu deui euy..” nanti kita tidak akan seperti itu lagi, berebut makanan.
ya mungkin 12 bulan nanti, setelah kita keluar. makanan oun hanya bisa di kenang dan tidak pernah merasakan lagi ajaibnya makanan yang mendekatkan kita.
Ya malam sekitar 12 bulan menuju perpisahan itu, kami semua membahas tentang makanan itu dan seluk beluknya.

Selasa, 20 Juli 2010

cirambai, meneteskan air mata.

felicitations!selamat bagi orang yang membaca catatan ini.
Masih sekitar 12 bulan menuju tapantri.
Malam-malam itu merupakan awal dari aku dan teman-teman berpredikata sebagai anak kelas 6. Orang tersenior di pesantren, tentu berjuta rasanya.
Kadang jika seang malas mengambil air untuk minum, kita dengan manggil dengan muka sedikit digarangkan.
“hei eta kelas hiji, kadieu…”
“heh anak kelas satu, kesini lo..”
Ya kurang lebih seperti itu lah setiap saat kita kehausan. Tapi, yang terpenting adalah setiap yang pernah aku dan teman-temanku panggil, kelas berapapun tak pernah mengeluh karena kita semua baik tentunya dan tidak pernah berperilaku kelonco. Mungkin mereka mengerti, kebahagaiaan hidup di pesantren sebentar lagi akan hilang tak berbekas.
Jika di bilang sedih ya sedih, jika di bilang ngga sedih yang sedih banget. Kebayang ga sih sama kalian semua, teman satu angkatan yang selama 6 tahun tidak ganti-ganti dan tanpa persiapan yang matang sebelumnya mendadak harus berpisah? Kadan temen akrab 3 tahun di SMA yang tidak tinggal bersama pun, sedihnya bukan maian ketika harus berpisah.
Jadi, kisahnya suatu malam di asrama aku yang berisikan 18 orang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang nyampul buku(biasa orang apik di tahun ajaran baru), aku sendiri tidak pernah nyampul buku lagi semenjak tahu bahwa buku yang aku sampulkan itu selalu hilang, entah kemana.
Ada yang sedang asik mendengarkan lantunan lagu islami karya musisi top arab. Ada yang memang sedang menulis(seperti aku ini dulu, menulis tiap malam), ada yang ngacai karena tidur, mungkin terlena dengan udara malam yang lebih meyiratkan hawa tidur. Ada yang sedang duduk berduaan di pojok, mengobrol asik sampai tengah malam, yang pada akhirnya di ketahaui bahwa mereka sering curhat tentang hal paling absurd di dunia ini, cinta.
Oh iya, ngompngin maslag cita mala mini. Meskipun berlabel pesantren tapi kenormalan kita tetap saja ada. Karena memang putra dan putri di satukan maka sangat mungkin sekali terjadi main mata di antara lawan jenis, semua orang hamper mengalami, yang tidak mengalami nadalah orang-orang yang benar. Tapi bukan berarti yang mengalami tidak benar, hanya saja kurang benar. Tapi, ya itulah. Cinta menembus benteng sekeras apapun.
Setiap malam adalah waktu yang kami nantikan, untuk berkumpul.
“sok ah nyuarita euy..” silahkan bercerita, artinya.
Setiap malam kami memulai banya cerita yang membuat kami cengengesan, dan tak jarang cirambai, meneteskan air mata.
felicitations!selamat bagi orang yang membaca catatan ini.

haha saking senengnya abis ketemu radith langsung bikin blog baru,karena yang lama udah lupa passwaord dan segala macemnya sampe lupa memeperkenalkan diri.

perkenalkan, nama gue gia, nama lenhkap gue gia pijar perdana. teman-teman terdekat dan yang baru kenal sekalipun lebih senang memanggil gia saja, walaupun tak menampik ketika ada orang yang menyapa dengan menyebutkan "gi.." lebih mirip dengan pengucapan kata "gigi" yang di tahan di tengah-tenagahnya.

guesukasepekbolatitikdanobsesisekaligusimpianguehanyasatuyaitumenjadiketuaFIFA...

felicitations! selamat!

(felicitations!selamat bagi orang yang membaca catatan ini.)
nampaknya hari ini semua akan bahagia. saya hanya bisa mengucapkan selamat kepada orang yang mungkin embuka blog ini dengan tidak sengaja di internet, kalian akan menemui kisah yang belum lengkap yang ada. setelahb asik untuk di baca sekiranya. barulah saya akan publikasikan. jika ada orang yang tidak sengaja melihat, silhkan resapai entri yang sedikit, setelah itu tunggulah entri2 yang baru yang akan muncul setiap hari tentang kisah yang tak penting, tapi setidaknya bermakna.

saya berjodoh dengan bahsa perancis

Sebelum saya memulai kembali berkisah tentang hari-hari perpisahan. Di pagi yang buta ini, alangkah indah dan senangnya jika saya bisa bercerita btentang bagaimana awalnya nyangkut di kebahasaan, perancis terutama. Seperti bayi yang baru lahir, saya diibaratakan di bahasa perancis itu belum fasih berbicara kata,
“bonjour”.

bonjuuur.” Dalam redaksi saya, sungguh bukan sesuatu yang aneh bukan jika orang-orang eropa menertawakan saya sampai guling-guling, atau mungkin saja saya tidak pernah di dengarkan karena mengucapkan bahasa aneh yang tidak beribu.
Ok gini mungkin kisah yang mendekatinya.
Pada saat itu saya kelas 6 di pesantren, jika di sekolah biasa, setingkat kelas 3 SMA. Anda tahu khan bagaimana perasaan dan apa yang dilakukan ketika menginjak usia bersekolah segitu, yang ada di pikran gue dan temen-temen gue mungkin hanya ujian nasional, dan berkuliah. Tidak kurang, hanya 2 hal keramat itu yang terus menghantui kita.
“rek kuliah dimana euy??” tidak jelas pertanyaan itu di lontarkan imam kepada kami yang sedang jalan ramai-ramai dari kelas ke asrama. Alhasil, tidak ada yang menjawab. Pesan alam nomor 1. Minimal panggilah namanya, atau sebutkanlah satu persatu nama sesuai KTP.
Pertanyaan seperti itu paling sering keluar dari mulut siapapun yang kami kenal, jumlahnya lebih banyak di bandingkan dengan pertanyaan sekitar UN, tentang pelajaran misalkan.
“aduh, aing tegang euy engke UN, kumaha nya..” hampir punah pernyataan seperti itu.
“alah, aing engke kamana nya kuliah….” Lebih sedikit sering keluar.
“aing rek kuliah di Jogja, murah…” lebih banyak keluar.
“aing kuliah moal nya…” nampaknya pernyataan ini yang yang lebih favorit di kalangan teman-temanku.
Apapaun pernyataannya, yang saya rasakan bersama teman-teman adalah bagaimana kita kuliah semurahnya biaya dan cita-cita tercapai. Kita semua yakin dengan sangat, jika dengan meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya, uang pun akan meneruskan alirannya ke tangan kita masing-masing. Dan tentunya bisa membahagiakan istri nantinya.
Aku sempat ragu memang, pilihanku dari dulu hanya satu. Masuk jurusan hubungan internsioanal, karena asala tahu saja saya sangat terobsesi kepingin jadi ketua umum FIFA. Ingat FIFA bukan PSSI.
Kebingungan saya terletak di cara masuk saja, jika pilih tempat kuliah dimanapun asal ada jurusan itu mungkin tidak masalah. Yang menjadi maslah adalah cara masuknya. Hubungan internasional itu di ciptakan di bidang IPS, sedangkan saya basic awalnya IPA(hehe sorry ya, anak eksak) di SMA. Alias saya hanya diperkenankan beberapa bulan untuk mempelajari IPS dan seluk beluknya selama hanya beberapa bulan.
Hal itupun menyebabkan saya gagal melewati tes ke UGM dan UI karena kurang oenguasaan di IPS, dimana jurusan HI itu menjadi sangat favorit disana. Pelajaran alam no.2. masuklah penjurusan yang kalian semua kehendaki dalam hidup ini, jangan jadikan kekerenan di jurusan IPA membuat anda pindah hati dan menghianati IPS. Jika punya bakat dan sesuai cita-cita silahkan, tapi jika hanya mengejar top saja, nampaknya tidak cukup beruntung.
Dengan ketegangan tidak akan mendapatkan bangku kuliah sedikitpun, akhirnya saya memberanikan diri tentunya dengan ijin orang tua untuk mengikuti btes masuk UNPAD jalur mandiri yang terkenal dimana-mana dengan mahalnya itu. Pilihan pertama jatuh di HI tentunya dengan minimal sumbangan 30ribu. Utnuk pilihan kedua saya sedikit bingung, jika saya pilih komunikasi sumbangannya lebih besar yaitu 40ribu. Jika pilih psikologi, lebih edan 50ribu. Jika pilih kedokteran lebih dahsyat 175ribu minimalnya. Alhasil saya pilih sastra perancis dengan modal kesukaan saya terhadap perancis yang “hanya” 10ribu.
Ya dari situlah awal saya berjodoh dengan perancis, dengan nilai sumbangan yang tidak di tambah. Saya di nyatakan berjodoh dengan bahasa perancis. Dan selanjutnya sangat tertarik untuk belajar perancis dan belajar bahasa yang lainnya, serta menamai blog saya dengan secuil bahasa perancis.

Senin, 19 Juli 2010

perpisahan dalam redaksi bahasa saya dan teman-teman.

TAPANTRI(sekitar 12 belas bulan sebelumnya.)

Tasyakur pelepasan santri, ajang bercucurnya air mata.

Itu sebuah acara. Jika ada yang berpikiran apa itu TAPANTRI, sebuah kisah lucu misalnya, atau tentang nama yang sangat buruk atau apapun itu, jauhilah. Karena TAPANTRI sendiri merupakan sebuah acara yang sangat sacral bagi kaum asrama. Tempat aku tinggal selama 6 tahun.

Tasyakur lebih arti maknanya kepada rasa syukur, artinya kita serempak dengan sangat ingin dan di sengaja membuat acara untuk mensyukuri keberhasilan kita keluar dari sekolah ini, bisa selesai, atau istilahnya lulus atau kata lain lagi, tamat. Kata pelepasan berarti memang secra simbolik atau secara tidak langsung, acara itu ya melepas dalam arti akan kembali lagi. Tapi, kenapa ko di belakangnya ada kata ‘santri’, bukannya itu dip eke buat orang-orang yang nyantri, bisa baca buku yang kertas kuning di tulis pake bahasa arab asli dengan tata bahasa yang sempurna. Yang selelu pakai sarung, dan selalu mengucapkan “ assalamualaikum…” kepada setiap akhir yang lewat di depan.

Jawabannya adalah iya benar. Saya memang seorang santri tulen tanpa cacat. Mungkin jiak kartu pelajar saya tidak hilang di toko buku, saya bisa secara jelas membuktikannya. Pesantren kami berada di kota garut, atau bahasa kerennya boarding school, pesantren modern. Dimana pelajaran agama menjadi bahan utama yang jam pelajarannya lebih banyak lalu, pelajran umum menyertainya di sela-sela.

Kami bisa membaca buku-buku yang kertasnya kuning dan di tulis dengan bahasa arab gundul. Kami bisa mengaji(sudah tentu), kami bisa berbicara panjang lebar di podium, kami bisa segalanya, segalanya yang kalian pikirkan tentang seorang santri.

Masa resmi belajar kami di pesantren kurang dan lebihnya sekitar 6 tahun. Dan kalian tahu? Banyak sekali hal yang sangat mudah kami dapatkan, terutama tentang persahabta. Karena bayangkan saja, 6 tahun(bukan waktu yang sebentar tentunya) kita tidak pernah ganti teman sekelas dan segala sesuatunya tidak pernah berubah, betapa muaknya khan(hahay tidak hanya bercanda.). ya begituah kurang lebih.

Agar saya dan teman-teman saya juga teman-teman yang lainnya memberikan sesuatu penghargaan lebih atas waktu, pengorbanan, persahabatan, perjuangan, keletihan, dehidrasi, rasa bosan(dan muak), ras kesel alias keheul, rasa ambeuk alias marah, rasa enek ketika sakit, rasa pertolongan di bawa ke puskesmas ketika panas alias demam, kita semua dan sebelumnya(yang sebenarnya lebih menentukan), memilih untuk membaut sebua acara. Ya itu dia, TAPANTRI acaranya.

Tempat bercucurnya air mata, karena semuanya kan nangis di tinggal sahabat SMP sekaligus merangkap jabatan sahabat SMA.

“tapantri kedeng deui euy, aing bakal cerik!!”

“nu moal cerik, kuarang ajar. Teu ngahargaan.”

“ sia ulah poho nya ka aing…”

“Omat heueuh, engke mun can menang gawe..aing bantuan.”

“urang ulin ah yu, saacan TAPANTRI.”

“hiks.hiks.hiks.”

 

Asli, bahasa di atas hanya rekayasa. Tidak ada arti yang bermakna. Dan tidak sebenarnya terjadi.

Kurang lebih itulah sekilas yang ada di benak kami dan teman-teman terdahalu tentang TAPANTRI, lebih lanjut tentang tapantri akan di ceritakan di cerita selanjutnya. Ini hanya opening yang tidak grand.

saya memperkenalkan blog.

felicitations.artinya selamat.selamat untuk siapa saja.yang abru lulus.yang baru dapet pacar.yang baru membuka blog ini, karena kalian sebentar lagi akan menjelajahi dunia penjara.bagi yang tel;ah menempuh hidup baru dan lama.bagi yang sedang bahagia.dan selamta lagi untuk segalanya

silahkan nikmati tulisan kecil-kecilannya. tulisan seorang mahasiswa baru jurusan sastra perancis ingin sedikit menguak kisa kehidupannya bersama teman-teman lamanya dan teman-teman barunya sekrang dan nanti.

 secara khusus blog ini saya persembahkan untuk anak-anak santri ankatan 15 putri dan 27 putra pondok pesantren darul arqam garut, tempat saya bersekolah juga mereka teman-teman saya bersekolah disana. baik yang tamat 6 tahun maupun yang hanya bisa bertahan satu malam.


ingatlah selalu, kalian pernah berada di tempat yang sangat luar biasa di dunia ini. tempat dimana segala sesuatunya selelau kita yakini dan tidak pernah kita ragukan. tentang impian dan keinginan kita. di sekolah itu juga kita di ajri bagaimana berhubungan dengan teman-teman baru. hahay baru ceritanya.


di kemas dengan humor yang sedikit, tapi di maksudkan agar blog ini bisa di resapi maknanya. karena kan ada banyak sekali makan kehidupan yang (kadang) sangat berguna.