Bernabeu

entah mengapa..aku punya banyak hal dengan bernabeu sana. cinta, impian, dan tentunya masa depan, semuanya bersama bernabeu di madrid sana.

Selasa, 20 Juli 2010

saya berjodoh dengan bahsa perancis

Sebelum saya memulai kembali berkisah tentang hari-hari perpisahan. Di pagi yang buta ini, alangkah indah dan senangnya jika saya bisa bercerita btentang bagaimana awalnya nyangkut di kebahasaan, perancis terutama. Seperti bayi yang baru lahir, saya diibaratakan di bahasa perancis itu belum fasih berbicara kata,
“bonjour”.

bonjuuur.” Dalam redaksi saya, sungguh bukan sesuatu yang aneh bukan jika orang-orang eropa menertawakan saya sampai guling-guling, atau mungkin saja saya tidak pernah di dengarkan karena mengucapkan bahasa aneh yang tidak beribu.
Ok gini mungkin kisah yang mendekatinya.
Pada saat itu saya kelas 6 di pesantren, jika di sekolah biasa, setingkat kelas 3 SMA. Anda tahu khan bagaimana perasaan dan apa yang dilakukan ketika menginjak usia bersekolah segitu, yang ada di pikran gue dan temen-temen gue mungkin hanya ujian nasional, dan berkuliah. Tidak kurang, hanya 2 hal keramat itu yang terus menghantui kita.
“rek kuliah dimana euy??” tidak jelas pertanyaan itu di lontarkan imam kepada kami yang sedang jalan ramai-ramai dari kelas ke asrama. Alhasil, tidak ada yang menjawab. Pesan alam nomor 1. Minimal panggilah namanya, atau sebutkanlah satu persatu nama sesuai KTP.
Pertanyaan seperti itu paling sering keluar dari mulut siapapun yang kami kenal, jumlahnya lebih banyak di bandingkan dengan pertanyaan sekitar UN, tentang pelajaran misalkan.
“aduh, aing tegang euy engke UN, kumaha nya..” hampir punah pernyataan seperti itu.
“alah, aing engke kamana nya kuliah….” Lebih sedikit sering keluar.
“aing rek kuliah di Jogja, murah…” lebih banyak keluar.
“aing kuliah moal nya…” nampaknya pernyataan ini yang yang lebih favorit di kalangan teman-temanku.
Apapaun pernyataannya, yang saya rasakan bersama teman-teman adalah bagaimana kita kuliah semurahnya biaya dan cita-cita tercapai. Kita semua yakin dengan sangat, jika dengan meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya, uang pun akan meneruskan alirannya ke tangan kita masing-masing. Dan tentunya bisa membahagiakan istri nantinya.
Aku sempat ragu memang, pilihanku dari dulu hanya satu. Masuk jurusan hubungan internsioanal, karena asala tahu saja saya sangat terobsesi kepingin jadi ketua umum FIFA. Ingat FIFA bukan PSSI.
Kebingungan saya terletak di cara masuk saja, jika pilih tempat kuliah dimanapun asal ada jurusan itu mungkin tidak masalah. Yang menjadi maslah adalah cara masuknya. Hubungan internasional itu di ciptakan di bidang IPS, sedangkan saya basic awalnya IPA(hehe sorry ya, anak eksak) di SMA. Alias saya hanya diperkenankan beberapa bulan untuk mempelajari IPS dan seluk beluknya selama hanya beberapa bulan.
Hal itupun menyebabkan saya gagal melewati tes ke UGM dan UI karena kurang oenguasaan di IPS, dimana jurusan HI itu menjadi sangat favorit disana. Pelajaran alam no.2. masuklah penjurusan yang kalian semua kehendaki dalam hidup ini, jangan jadikan kekerenan di jurusan IPA membuat anda pindah hati dan menghianati IPS. Jika punya bakat dan sesuai cita-cita silahkan, tapi jika hanya mengejar top saja, nampaknya tidak cukup beruntung.
Dengan ketegangan tidak akan mendapatkan bangku kuliah sedikitpun, akhirnya saya memberanikan diri tentunya dengan ijin orang tua untuk mengikuti btes masuk UNPAD jalur mandiri yang terkenal dimana-mana dengan mahalnya itu. Pilihan pertama jatuh di HI tentunya dengan minimal sumbangan 30ribu. Utnuk pilihan kedua saya sedikit bingung, jika saya pilih komunikasi sumbangannya lebih besar yaitu 40ribu. Jika pilih psikologi, lebih edan 50ribu. Jika pilih kedokteran lebih dahsyat 175ribu minimalnya. Alhasil saya pilih sastra perancis dengan modal kesukaan saya terhadap perancis yang “hanya” 10ribu.
Ya dari situlah awal saya berjodoh dengan perancis, dengan nilai sumbangan yang tidak di tambah. Saya di nyatakan berjodoh dengan bahasa perancis. Dan selanjutnya sangat tertarik untuk belajar perancis dan belajar bahasa yang lainnya, serta menamai blog saya dengan secuil bahasa perancis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar